profil
Hai, Selamat datang di blog saya.
perkanalkan nama saya Tasya oki setyowati bisa panggil saya dengan Tasya atau
sya saya lahir di Bogor 14 juli 1999, saya terlahir karena orang tua saya yang bernama Yusi lawati dan Gugus Setyo Suharto. Bogor
adalah kampung saya dari keluarga ibu saya, sampai 3 tahun saya tinggal di
bogor bersama nenek dan saudara saya. Pada umur 4 tahun saya pun pindah ke rumah
nenek saya dari bapak yang tarletan di Jakarta. Saya mulai masuk TK
Pelangi di dekat rumah nenek saya,
yang setup haring sell di antar dyngan ibu saya.
tidak lama pun ayah saya membelikan rumah untuk keluarga kecil kami dan
akhirnya kita pun pindah kerumah yang tarletak di Jl. Taman Asri tangerang. Disini lah keluarga kecil kami tinggal. Saya mulai masuk ke Sekolah
Dasar yang bernama SDN Larangangan 04 yang jarak nya juga tidak terlaulu jauh
dari rumah saya. ketika saya kelas 2 SD saya mempunyai seorang adik perempuan
yang bernama Sania atmaryani setyowati.
Di saat itu juga lah saya terkena penyakit DBD yang
mungkin membuat orang tua saya sangat cemas dengan keadaan ibu yang baru saja
melahirkan adik saya, dan saya juga sudah sangat kritis karna sangat memerlukan
golongan darah B yang sangat banyak, setelah 2 minggu di rawat alhamdulillah
saya pun sembuh. Saya melanjut kan ke jenjang SMP saya masuk di MTs 32
jakarta selatan, disini lah saya relajar bahasa arab dan lain-lain. Setelah 3 tahun
saya belajar di MTS 32. Akhir nya saya pun masuk ke jenjang SMA yaitu SMA 85
Jakarta Barat, beda dari TK, SD, SMP karna letak sekolah SMA saya kali ini
cukup jauh dari rumah sekitar lima KM uituk sampai di sekolah. Setelah
melakukan pembelajaran tiga tahun di SMA, saya pun memasukin jenjang yang tinggi
yaitu perkuliahan. Saya mengikuti semua tes seperti SNMPTN dan SBMPTN, tapi
sayang nya kuräng bruntung untuk mendapatkan Perguruan tinggi
Neegeri. Untung saya selalu mendapatkan semangat dari orang tua saya, saya
memutuskan untuk kuliah di Universitas Pembangunan jaya, saya mengambil jurusan
Ilmu Komunikasi. Satu pengalaman saya yaitu mengikuti paguyuban cucu pejuang,
karna saya salah satu anggota cucu pejuang dan akhir nya saya di pilih untuk
mengibarkan bendera merah putih di Tugu Proklamasi. Awal nya saya bingung karna
dari awal tidak mempunyai basic baris barbaris, tapi untung nya orang tua saya
dan teman-teman saya percaya kalau saya bisa dan akhir nya saya belajar baris
berbaris dengan teman-teman dari cucu pejuang juga. Tanggal tujuh belas Agustus 2017
kami semua satu pasukan berhasil mengibarkan bendera meeah putih, di situ lah
kami semua merasa bangga bisa mengibarkan bendera merah putih dengan
membayangkan bagaimana kakek kita berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Itu lah beberapa hal tentang hidup saya, terima kasih.
Di yang menyatakan tempat dipisah dan penulisan katanya lebih baku lagi, ya.
BalasHapus